Menikmati Sensasi Keindahan Alami Air Terjun Njumeg di Antara Tebing-Tebing yang Menjulang Tinggi
Indonesia merupakan
Negeri yang kaya akan budaya dan pesona alamnya. Letak Indonesia yang strategis
memicu kondisi alam yang beranekaragam rupanya. Mulai wilayah lautan, dataran
rendah hingga dataran tinggi memiliki pesona keindahan alam yang kaya raya.
Keadaan alam Indonesia seperti ini dapat menjadi acuan untuk mendorong
perekonomian Negara dalam sektor pariwisata. Potensi alam di Indonesia meliputi
potensi pantai, pegunungan, danau, air terjun dan lain-lain.
Air terjun merupakan
suatu kondisi alam yang terjadi akibat perbedaan keadaan geografis alam dimana
terdapat air yang terjun atau jatuh dari atas tebing hingga membuat sebuah
kolam atau kumpulan air di bawahnya. Apabila airnya meluap maka akan mengalir
menjadi sungai kecil. Kabupaten Blitar memiliki banyak air terjun yang
mempesona, misalnya Air Terjun Coban Wilis, Air Terjun Ondo Rante, Wana Tirta
Kencana, serta yang baru-baru ini ter-ekspos adalah Air Terjun Njumeg.
Sumber: Dokumen Pribadi |
Air Terjun Njumeg merupakan salah satu
dari rentetan potensi alam yang berada di Kecamatan Wates. Tepatnya air terjun ini
berada di Dusun Ringinsari, Desa Ringinrejo, Kecamatan Wates. Lokasi air terjun
masih asri atau belum mendapat sentuhan pembangunan dari pemerintah. Namun,
pemandangan air terjun dan sekelilingnya yang masih alami seperti ini menjadikan
daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang mengunjunginya. Ketika di lokasi maka
pengunjung akan berada di antara tebing-tebing yang menjulang tinggi dengan disuguhkan
rimbunnya pepohonan yang berada di atas tebing. Air terjun ini memiliki ketinggian
kira- kira 15 meter dengan kedalaman air di bawahnya sekitar 15 sampai 20 meter
yang diukur menggunakan sebatang pohon bambu. Menurut masyarakat Wates kolam
yang berada di bawah air terjun tersebut terdapat sebuah goa. Namun, untuk
kebenarannya masih belum bisa dibuktikan karena keadaan kolam yang begitu
dalam. Tidak hanya air terjun, pengunjung juga dapat menikmati aliran sungai
yang tipis dan tidak terlalu deras.
Sumber: Dokumen Pribadi |
Akses untuk sampai di Air Terjun Jumeg,
pengunjung akan menempuh perjalanan sekitar 20 menit dari pusat Kecamatan Wates
dengan merasakan perjalanan yang cukup melelahkan serta jalur yang tergolong off road. Jalan yang macadam dengan tanah
akan sulit dilewati pada musim hujan. Maka disarankan kepada pengunjung untuk tidak
mengunjungi Air Terjun Jumeg pada musim hujan. Ketika musim hujan kondisi jalan
yang basah sangat beresiko tinggi bagi pengunjung. Lagi pula pada musim hujan air
di bawah air terjun akan berubah menjadi keruh dan tidak seindah pada waktu musim
kemarau. Rute jalan yang berliku dan banyak melewati lajur yang sempit membuat pengunjung
lebih memilih menggunakan motor. Di tempat tersebut juga hanya terdapat satu lahan
parkir dan itu pun di rumah warga satu-satunya yang berada di daerah tersebut.
Pemilik rumah hanya mematok biaya parkir secara sukarela dari pengunjung. Meskipun
seperti itu bagi pengunjung tidak usah khawatir mengenai keamanan kendarannya,
karena pemilik rumah juga memperhatikan keamanan motor dan helm pengunjung yang
memakirkan kendaraannya. Setelah memarkirkan kendaraan pengunjung harus turun dari
ladang masyarakat dengan melewati jalan setapak yang berada di belakang rumah tersebut.
Jalan yang sedikit curam dan sempit di antara kebun ketela membuat orang yang
melintasinya harus extra hati-hati. Bagi
orang-orang yang memiliki kegemaran travelling
akan mendapatkan kesenangan pribadi jika merasakan perjalanan off road untuk dapat menikmati pesona alam Air
Terjun Jumeg tersebut.
www.blitarkab.go.id
www.blitarkab.go.id
Post a Comment